CHAPTER
II
Perjalan terus
dilakukan dan setiap tempat yang mereka datangi terdapat manusia yang merupakan
penghuni bumi, setiap ras-ras manusia
yang mereka dapati akan ditahan, ditawan, untuk dijadikan tumbal pembuatan
gerbang berikutnya yang akan menjadi penghubung antara dunia Orc dan Azeroth
yang mana seluruh pasukan Org akan masuk ke dunia baru yang mereka impikan dan
menumpas siapa saja yang menghalangi mimpi tersebut . akhirnya Guldan sang
pemimpin meneukan lahan yang luas yang dirasanya cocok untuk membangun gerbang
raksasa penghubug dua dunia. Batu- batu besar mulai bertumbukan, otot- otot
besar para Orc bereaksi, jeritan para thanan dalam jeruji bambu yang siap
menjadi tumbal menggema, gerbang raksasa mulai terliht bentuknya, namun tentu
saja para Orc tetap berekspedisi mengelilingi dunia yang terasa awam bagi
mereka. Ssstt, ssst, ssstt, stsstts, sssttt, jejek kai para Orc membuat
reumptan bersuara, salah satu tim ekspedisi Orc sedang berjalaan di dalam hutan
tropis , melihat- lihat keadaan disekitar mereka.
Salah satu wizard
ulung yang masih pemula memberitahukan apa yang baru saja dia lihat, ya tentu
saja sang penyihir muda ii mengatahui akan kedatangan para Orc melalui salah
satu korban yang tewas yang dia temukan dipdang rumput kemarin sore, da tent
saja hl ini akn dieritahukan kepada san raja Azerth, sesampainy disana sang
raja langsung memerintahkan para Gurdian dan bebrapa tentara untuk
melihat keadaan yang sebenarnya, para Guardian yang terdiri dari dua orang dan
tentara ini menelusuri hutan yang ada diwilayah
Pretoria bagian selatan Azeroth, mereka erjalan dengan penuhkehati-
hatian didalam hutan, suatu saat mereka terdiam sejenak, ‘bukkk’ tiba- tiba seorang
tentara didepan tewas dilempari batu besar yang berukuran tujuh kali besra
manusia, dan beratnya sekitar seekor gajah, para Guardian dan tenara Azeroth
bersip siaga dengan pedang dan temeng yang mereka punya,’dddarrrrr’, satu
tentara Azeroth mati lagi, ‘bbuungg’, ini merupakan yang kedua, para tentara
Azeroth nampaknya tidak mampu menghadapi para Orc yang berbadan besar yag
keluar satu- persatu dari phon, semak- semak, dan dibalik batu, ditambah lagi
didalam pasukan ekspediasi Orc tersebut terdapat sang pemimpin suku Frostwolf,
Durotan yang sangat kuat dan perkasa, tapi para Guardian nampaknya masih bisa
menahan serangan demi serangan dari para Orc. ‘chhingg, chhinng, chiiing,
chhingggg,’ pedak prak dari sang Gurdian berhadapan dngn kuku para Orc yang
berasa dari hewan vertebrata di dunia Orc, pertarungan sengit berlangsung,
memuat burung- burung bertebrangan dari dalam hutan, setelah lam bertarung
Mendiv sang Guardian berkemampuan sihir datang, para tentara masuk kedalam
pelinding yang dibuat oleh Mendiv, sedankan sang Gurdian ....... masih
bertarung dengan salah satu Orc ‘ssssiiiik’ pedang sang Gurdian berhasil
menembus kulit teba salah satu Orc setelah itu .............. langsung masuk
kedalam shield tadi,..................... seberkas cahaya keluar dari dlam
tenah berbentk seperti patahan lempeng membuat para Orc yang berwarna hiaju
(telah dimasuki ekuatan gelap Guldan) langsung jatuh, menjerit- jerit
kesakitan, dan mati menjadi debu, Durotan yng masih suci dari sihir Guldan
tentu saja aman dan melarikan diri bersama Orc lain yang masih selamat.
‘daasss’, mantara
Mendiv lanngsung membawa para tentara yang masih selamat dan Guardian ke
kerajaan Azeroth dengan skejap. Raja langsung mengumpulkan para pemikir
strategi, untuk membuat rencana pertahanan untuk menghadapi para Orc. Raja
Azeroth mengirimkan pesan kepada para penghuni lagit petama agar dapat membantu
mereka dalam pertarungan mereka, namun tentu saja mereka tidak langsung percaya
dengan hal trseut, karena sangat tidak mungkin ada makhluk yang dapat berpindah
dimensi secara massal seperti itu. Raja un bingng apa yang harus dilakukanya,
dalam kebingungn yang dialami oleh Raja, suatu saat tentara Azeroth menangkap seorang
Orc wanita yang kemudin dijadikn tawanan. Ini merupakan kesempatan besar bagi Azeroth
untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh bangsa Orc. “Garena apa
yang diinginkan oleh bagsamu??” tanya sang permaisuri Azeroth”tolong jawab
aku!!”, tapi tentu saja tidak semudah tu Orc wania ini menjawab pertanyaan yang
dapat menghancurkan impian bangsanya.